Langsung ke konten utama

Unggulan

KISAH PARA RASUL DALAM AL-QUR'AN




Penulis: Saifullah Muhammad Yunus, Lc., MA., Ph.D

Pelajaran Bagi Kehidupan:
Kisah Adam bersama Iblis yang terkutuk ini adalah gambaran yang sangat tinggi terhadap perintah ilahi, di dalamnya terdapat penjelasan bobot ketaatannya, memberikan sanksi kepada yang menyimpang, unsur-unsur cerita adalah:
- Allah telah memberitahukan kepada Malaikat bahwa Dia akan menciptakan manusia dari tanah, jika Dia telah menciptakan dan menghidupkannya maka wajib atasmu bersujud kepadanya sebagai penghormatan dan ucapan salam bukan bertujuan ibadah dan penuhanan.
- Maka para Malaikat semua bersujud kepadanya sebagai penghargaan dan penghormatan, kecuali yang tidak sujud adalah Iblis yang merupakan bagian dari Jin, maka tabiat dan tingkahnya berubah sehingga tidak mau bersujud kepada Adam, karena ketidaktahuan mereka yang bahwa sujud adalah sebagai bentuk ketaatan kepada Allah, orang yang menjauhi diri dari ketaatan kepada Allah itu adalah kesombongan dan kufur. Oleh karena itu orang-orang kafir itu sombong dan angkuh dari perintah Allah.
- Tuhannya bertanya sebuah pertanyaan yang mencibir disebabkan keengganan mereka untuk bersujud setelah Dia menciptakannya, apakah keengganan itu karena kesombongan untuk besujud ataukah ia bagian dari orang-orang yang angkuh terhadap Tuhannya sehingga ia pun berlaku sombong di sini?
- Iblis menjawab bahwa ia lebih baik daripada Adam karena ia diciptakan dari api sedangkan Adam diciptakan dari tanah, api menurut pandangannya lebih mulia daripada tanah karena api memiliki sifat khusus berupa ketinggian. Dan ini adalah kebodohannya karena unsur-unsur itu jenisnya bersamaan, ia melakukan analogi namun analoginya tidak tepat.
- Sanksinya adalah dikeluarkannya Iblis dari surga dan dilempar dengan planet dan meteor serta dijauhkan dari rahmat Allah sampai hari kiamat karena laknat terputus pada hari itu.
- Yang dilaknat berkeinginan agar tidak mati sehingga meminta untuk ditangguhkan kematiannya sampai hari kebangkitan namun Allah tidak menerimanya akan tetapi menangguhkan kematiannya sampai hari matinya semua makhluk hidup maka Dia tangguhkan kematiannya sebagai penghinaan terhadapnya.
- Ketika Iblis mendapat jaminan tidak mati maka ia membangkang dan menantang Tuhannya, bersumpah dengan keagungan Allah bahwa ia akan menyesatkan manusia dengan menghiasi syahwat dan kemaksiatan dan memperkeruh berbagai hal untuk mereka, menyeru mereka untuk berbuat maksiat dan dia tau hal itu tidak dapat mungkin terjadi kecuali melalui godaan dan tidak akan rusak kecuali orang-orang yang tidak saleh.
Oleh karena itu dia mengecualikan hamba-hamba Allah yang ikhlas mentaati Allah, beribadah kepada-Nya dan mereka-mereka yang dipelihara oleh Allah.
- Allah bersumpah dengan zat-Nya dan memberitahukan bahwa Dia tidak berucap kecuali yang benar dimana dia akan mengisi neraka Jahannam dengan Iblis dan pengikutnya sebagai balasan atas kemurkaannya terhadap perintah Allah serta melakukan maksiat terus-menerus.

Kisah Nuh
Pelajaran Bagi Kehidupan:
Kisah Nuh as menunjukkan hal-hal berikut ini:
1. Allah mengabulkan doa Nabi Nuh as untuk membinasakan kaumnya yang berdoa dalam keadaan terpaksa sedangkan yang didoakan yaitu Allah maha menerima doa.
2. Nikmat yang teragung adalah diterimanya doa, terdapat tiga macam nikmat terhadap Nuh yaitu:
a. Selamatnya Nuh dan orang-orang yang seiman
dengannya,
b. Dijadikannya keturunannya sebagai bibit manusia, suku dan jenis serta
c. Meninggalkan kenangan dan pujian yang baik bagi
Nuh.
Sekelompok orang berkata:”selain anak Nuh juga memiliki keturunan berdasarkan firman Allah SWT”:
. .ÐõÑøöíÉøó ãóä. Íóãóá.äÇó ãóÚó äæõÍò. Åöäåøó. ßóÇäó ÚóÈ.Ï.Ç ÔóßõæÑ.Ç .
Artinya: “(yaitu) anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama-sama Nuh.
Sesungguhnya dia adalah hamba (Allah) yang banyak
bersyukur” (QS. Al-Isra’: 17/3).

Di antara kenangan yang masih diingat selalu di kalangan para Nabi dan umat-umat setelahnya adalah keselamatan yang dikenang sampai hari kiamat. 3. Allah membinasakan kaum Nuh dengan menenggelamkan mereka dan tidak menyisakan keturunan mereka. 4. Anugerah kenikmatan yang diberikan kepada Nuh karena ia seorang yang berbuat baik, sebab ia berbuat baik karena ia seorang hamba Allah yang mukmin yang membenarkan, yang mengesakan dan meyakini kebenaran.


1. Walaupun para Nabi dan rasul memiliki usia yang panjang namun kepentingan mereka satu yaitu berdakwah untuk mentauhidkan Allah, beriman kepada para rasul dan hari kebangkitan serta pokok-pokok akhlak dan sifat mulia. 2. Nabi Ibrahim as. adalah sosok yang ikhlas, bersih dari kemusyrikan dan keraguan, menasehati manusia untuk berakhlak yang baik karena Allah mengetahui bahwa Allah itu benar dan hari kiamat akan terjadi dan dia akan membangkitkan seluruh makhluk dari kuburnya.
3. Di antara kesucian hati Nabi Ibrahim as. adalah menyuruh bapaknya dan kaumnya kepada ajaran tauhid dengan berkata: “Apa yang kalian sembah? dimana tujuannya untuk menghina dan mencela perbuatan mereka.
4. Mengingatkan mereka dengan pekerjaan mereka menyembah patung dan menjelaskan bahwa perbuatan itu adalah dosa dan kebohongan yang sangat jelek, ia memperingatkan mereka terhadap murka Allah ketika mereka menemuinya dihari kiamat. 5. Dia (Ibrahim) berbicara dengan nada sindiran dan menyimpan dua maksud yaitu memperlihatkan sesuatu pada keduanya namun menginginkan hal lain yaitu melihat bintang ucapan Nabi Ibrahim (saya sakit) dimaksudkan pertama bahwa ia mengetahui ilmu perbintangan dan ia berfikir cara untuk memisahkan diri karena mereka mengajaknya untuk keluar bersama, kedua ia maksudkan bahwa ia akan sakit yang merupakan sakit kematian karena orang yang akan mati umumnya mengalami sakit. Maka kaumnya menganggapnya dia sakit saat ini dan inilah sindiran sebagaimana ia berkata kepada seorang raja ketika ditanya tentang Siti Sarah (istrinya): “Dia saudara perempuanku maksudnya saudara seagama.
Dalam kitab sahih yang dikeluarkan oleh Bukhari, Muslim dan Ahmad yang diriwayatkan dari Abu Huraira dari Nabi SAW: “Nabi Ibrahim as. Tidak pernah berdusta melainkan 3 kali” yaitu dusta yang dimaksud sindiran dan itu dibolehkan, ada pula yang mengatakan bahwa sakit yang dimaksud adalah sakit jiwa karena kekufuran mereka dan perilaku mereka yang menyembah berhala. 6. Nabi Ibrahim as. Berhasil mengatur rencana untuk menghancurkan patung, ia berdiam diri didaerah tersebut ketika orang-orang keluar untuk memperingati hari raya dimana sebelumnya mereka menyuguhkan makanan untuk patung-patung tersebut yang menurut mereka dapat membawa berkah, lalu Nabi Ibrahim mendatangi mereka dan berdiskusi dengan mereka seperti berdiskusi dengan benda hidup sebagai bentuk penghinaan seraya berkata: “Kenapa kamu tidak makan, kenapa kalian tidak berbicara?” namun patung-patung itu tidak menjawab dan Nabi Ibrahim tahu, kemudian ia menghancurkan patung-patung itu kecuali satu patung yang besar sebagaimana dalam surah Al-Anbiya’ dengan tujuan untuk memberi dalih kepada kaumnya dan memberi tahu mereka kesalahan serta menyampaikan bahwa patung-patung ini tidak mampu menjaga dirinya.
7. Kaumnya segera mendatangi Nabi Ibrahim ketika mereka mengetahui bahwa ia pelakunya, mereka bertanya siapa yang melakukan ini terhadap Tuhan-Tuhan kami? Lalu Nabi Ibrahim menjawab sambil berdalih: “Apakah kalian menyembah benda yang kalian ukir” artinya apakah kalian menyembah patung-patung yang kalian ukir dengan tangan sendiri. Lalu Nabi Ibrahim berkata: “Allah yang menciptakan kalian dan apa-apa yang kalian lakukan” artinya ia yang menciptakan kalian dan patung-patung yang kalian ukir baik dari kayu maupun batu atau selainnya. Ahlu as-Sunnah beristidlal dengan ayat ini bahwa seluruh perbuatan adalah makhluk Allah sedangkan berusaha itu hak hamba, dan ini sebagai bantahan terhadap pendapat kelompok Qadariah dan Jabariah. Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah sebuah hadits marfu’ sebagaimana telah disebutkan dari Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah pencipta selurun pembuat dan yang dibuatnya” dan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Baihaqi dari Hudzaifah berkata: “Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah Aza Wajalla membuat seluruh pembuat dan yang dibuatnya Dia pencipta dan Dia pembuat yang maha suci”
8. Kaumnya bermusyawarah tentang Nabi Ibrahim as. Ketika ibrahim mengalahkan argument mereka seraya berkata: “Dirikan sebuah bangunan untuknya yang dipenuhi kayu bakar lalu kalian nyalakan dan lemparkan Nabi Ibrahim didalamnya. Abdullah Bin ‘Amru Bin ‘Ash berkata:
“ketika Nabi Ibrahim berada didalam bangunan ia berucap: “Cukuplah Allah bagiku dan Dia sebaik-baik penolong”. Mereka ingin membinasakan Nabi Ibrahim namun Allah mengalahkan mereka. 9. Hijrah dan mengasingkan diri itu wajib apabila seorang muslim tidak mungkin mendirikan syiar agamanya dan orang yang pertama sekali yang melakukannya adalah Nabi Ibrahim as. Hal itu ketika peristiwa selamatnya ia dari api, ketika itu ia berkata: “Sesungguhnya aku menghadap Tuhan” artinya aku pindah dari negeri kaumku dan tempat lahirku ke tempat dimana aku bisa beribadah kepada Tuhanku, sesungguhnya Dia akan memberiku petunjuk untuk menuju jalan yang benar. Muqatil berkata: “Nabi Ibrahim adalah orang yang pertama hijrah dari kalangan makhluk bersama Luth dan Siti Sarah ke negeri Syam.
10. Perintah berdoa untuk mendapatkan anak ketika Nabi Ibrahim as. mengetahui bahwa Allah menyelamatkannya maka ia berdoa kepada-Nya agar diberi seorang anak yang dapat menghiburnya di dalam pengasingan seraya berkata: “Ya Tuhanku berilah kepadaku seorang anak yang saleh maka Allah menyampaikan kepadanya kabar gembira melalui malaikat – sebagaimana telah disebutkan dalam surah Hud - seorang anak yang lembut ketika ia dewasa seakan-akan dia disampaikan kabar gembira dengan kekekalan anaknya itu karena anak kecil tidak diberi sifat seperti itu.

Komentar

Postingan Populer