Langsung ke konten utama

Unggulan

Buku Cerita Aceh: Fakinah dan Pertualangannya di Istana Raja


 

Penulis: Nurma Dewi, Syamsul Bahri & M. Jakfar Puteh


PENGANTAR KATA DARI DIREKTUR LSAMA
Syukur Alhamdulillah beberapa teman kami dari Lembaga Studi Agama dan Masyarakat – Aceh (Lsama) telah mampu menulis sekaligus memvisualkan cerita untu kanak-anak menjadi sebuah buku cerita bergambar dengan judul: "Petualangan Fakinah di Istana Raja". Buku semacam ini selama ini agak jarang muncul di kalangan penulis Aceh. Tentu saja buku yang semacam ini bisa muncul dikarenakan penulis yang memiliki bakat membuat cerita bergambar yang tidak mudah dilakukan oleh banyak penulis.
Banyak diskusi yang berkembang di kalangan pakar Pendidikan yang menyatakan bahwa buku semacam ini sangat dibutuhkan oleh anak-anak kita dalam membentuk karakter yang positif pada anak. Buku ini dapat memberi semangat anak suka membaca dan senang dengan perpustakaan. Jika ini dapat terus
dibina pada anak sungguh akan membentuk hari depan yang cerah bagi anak bangsa kita.
Buku ini selain akan menumbuhkan semangat membaca juga menanam nilai-nilai positif pada anak-anak, seperti hubungan harmonis orang tua dengan anak. Karena itu kami atas nama Lsama memberi apresiasi yang setinggi-tingginya atas ide kreatif dari para penulis, sekaligus harapan kami buku ini akan terpergunakan dengan baik dalam rangka mempersiapkan generasi yang cerah di masa akandatang. Semoga
Lambaro Skep 7 Maret 2023
Prof. Dr. M. HasbiAmiruddin, MA



Di suatu desa tinggalah seorang putri kecil bersama ibu dan ayahnya. Putri kecil itu bernama Fakinah. Ayahnya bernama Datuk Mahmud. Ayahnya seorang pejabat kerajaan Sultan Alaidin Iskandar Syah. Ibu Faki bernama Teungku Sa’at.

Faki sangat senang
membaca.
“Nak, apakah kamu tahu, di istana ada pustaka?”
“Tidak ayah,..”
“Ada banyak buku di sana.
Kamu mau membacanya?”
“Tentu ayah.”
Mendengar cerita ayah, Faki ingin ke istana Raja.
Tetapi, sudah berhari-hari sang ayah tidak juga
mengajak Faki ke istana raja.
Saat malam tiba, Faki bermimpi.
Faki diajak terbang oleh peri yang sangat cantik.
“Tapi aku tidak bisa terbang…”
“Kamu pakai baju terbang ini.”
Peri yang baik hati lalu memberikan
baju terbang kepada Faki.
“Horeee…., aku bisa terbang.”
Faki sangat senang bisa terbang. Ia berputar-putar di kamarnya.
Ibu peri tersenyum melihat Faki.
“Ayo Faki, kita terbang ke istana.”
Lalu Faki pun terbang bersama ibu peri yang baik hati.
“Lihat Faki, itu istana Raja.”
Sang peri menunjuk istana Raja yang sangat bagus.
“Ayo kita ke sana…”
Faki pun terbang mengikuti ibu peri.
Mereka terbang berkeliling istana.
“Faki, maukah aku tunjukkan sebuah ruangan?”
“Mau…,” Sang peri membawa Faki kesebuah ruangan.
“Ruangan apakah ini…?”
“Ini adalah ruangaaaan……”
“Fakiii…, bangun sayaang…”
“Sudah pagi, yuk kita shalat sayang..”
“Lihat, ayah sudah menunggu kita.”
Tiba-tiba, sang ibu membangunkan Faki.
Faki pun terjaga dari mimpinya.
Faki terus dibayangi oleh mimpinya semalam.
Ia begitu penasaran dengan ruangan misteri di istana raja.
Bagaimana caranya ya, aku bisa ke sana?
Aku ingin melihat ruangan apakah itu?
Pada suatu hari, Faki berjalan menuju istana.
Taman istana sangat luas . Banyak pohon-pohon dan bunga-bunga.
“Waaaah, kupu-kupunya banyak sekali.”
“Sayapnya berwarna-warni.”
Faki pun mengejar kupu-kupu.
“Hap…”
Faki menangkap kupu-kupu yang sedang hinggap di atas bunga.
Kupu-kupu cantik itu pun menghindari tangkapan Faki. Faki terus berlari-lari mengejar sang kupu-kupu. Karena keasyikan mengejar kupu-kupu, Faki tidak melihat ada dahan yang tergeetak di depannya.
“Bruuuk…, Faki jatuh tersungkur.


Komentar

Postingan Populer